Minggu, 14 April 2019

Umar Bin Khatab

Umar adalah seorang kafir Quraisy yang menyembah berhala. Ketika islam sudah mulai berkembang, Umar bin Khatab semakin resah. Penduduk Mekah hijrah ke Habasya untuk lebih mengetahui tentang apa  ajaran yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw. Umar bin Khatab juga merupakan orang yang terkenal dikalangan kamu Quraisy sebagai orang yang berpendirian kuat. Ia seorang laki-laki yang sangat disegani kawan, dan juga ditakuti oleh lawan-lawannya. Ketika Umar sedang marah semua orang tahu sudah dipastikan orang yang membuatnya menjadi marah akan ia bunuh.

Namun, dibalik pendiriannya yang kuat itu yang membuatnya ditakuti, umar ialah orang yang suka membantu fakir miskin.

Pada hari-hari terakhir hidup Khalifah Abu Bakar Assidiq sibuk bertanya pada orang-orang.”Bagaimana pendapatmu tentang Umar bin Khottob?” Hampir semua orang menjawab Umar adalah seorang yang keras, namun memiliki jiwa sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar meminta Usman bin Affan untuk menuliskan wasiat yang berisi penggantinya kelak adalah Umar bin Khottob.



Tampaknya Abu Bakar khawatir apabila umat Islam akan berbeda pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu. Pada 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar diangkat menjadi khalifah. Jika orang-orang menyebutnya Abu Bakar sebagai “Khalifatur- Rasul”, kini mereka menyebut Umar bin Khottob “Amirul Mukminin” (Pemimpin orang mukmin). Umar memeluk Islam sekitar tahun 6 Hijriah.



Selama di Madinah, Umar bersama Hamzah yang paling ditakuti oleh orang-orang Quraisy. Keduanya jika Rasul dihina selalu siap untuk berkelahi. Saat hijrah, ia juga satu-satunya sahabat Rasul Saw yang pergi hijrah secara terang-terangan. Ia menantang siapa saja agar menyusulnya bila ingin “istrinya jadi janda, anaknya menangis kehilangan, dan ibunya meratapi.”



Perang Yarmuk

Kisah Umar bin Khottob Masuk Islam

inspirasi.co

Kini ia harus menjadi pemimpin umat islam. Saat itu, pasukan Islam lagi berperang di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak mengabarkan kepada pasukannya bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menggantikannya. Ia tidak ingin mengganggu pasukan yang tengah berperang melawan kerajaan Romawi itu.







Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar guna mengambil markas di tempat itu dan keberanian serta kecerdasan Khalid bin Walid membawakan hasil. umat Islam bermarkas di bukit-bukit yang menjadi benteng alam, sedangkan Romawi dengan terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan Romawi tewas baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani.



Setelah kemenangan itu kemudian Umar menggantikan Khalid dengan  mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti. Umar khawatir, umat Islam akan mendewakan Khalid. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. “saya berjihad bukan karena Umar,” katanya.



Ia terus bantu Abu Ubaidah di medan perang. Kota Damaskus berhasil ditaklukkan. Dengan menggunakan “tangga manusia”, pasukan Khalid berhasil menembus sampai benteng Aleppo. Kaisar Heraklius dengan terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan semua wilayah Syria yang sudah lima abad dikuasai Romawi.



Penguasa Yerusalem juga menyerah. Tapi mereka hanya mau menyerahkan kota itu pada pemimpin tinggi Islam. Maka Umar langsung berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal oleh pasukan. Pemuka Yerusalem sambut dengan upacara kebesaran.







Pasukan Islam juga tampil gagah. Setelah Syria ditaklukkan, mereka kini hidup makmur. Lalu Umar datang dengan bajunya yang sangat sederhana dan menunggang unta merah. Ia hanya ditemani seorang pembantu. Mereka membawa sendiri air serta kantung makanan.



Kesederhanaan Umar itu mengundang rasa kagum orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja Syria dan Gereja Kopti-Mesir yang memang mengharap kedatangan Islam. Mereka tertindas semasa kekuasaan Romawi, karena gereja yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka dari itu, Islam segera menyebar cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando Zubair, menantu Abu Bakar dan Amr bin Ash.



Di wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas merebut Ctesiphon –pusat kerajaan Persia, pada 637 Masehi. Dibawa lah tiga putri raja ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad bin Abu Bakar, Abdullah bin Umar, serta Hussein ali Ali.



kisah umar bin khattab bertemu iblis

Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam

mrdhan.wordpress.com

Umar bin Khattab adalah salah seorang yang bisa mengalahkan setan dalam pertempuran. Beliau adalah salah satu dari empat khalifahtul Mukminin yang terkenal dengan bijaksana tegas, dan ditakuti.







Bagaimaan bisa Jin takut dengan sosok Amirul Mukminin Umar bin Khattab? Berikut ini kisahnya.



Kisahnya

Pada suatu hari, di sebuah jalan kota Madinah, Umar bin Khattab bertemu dengan jin yang mengaku dirinya yang paling kuat diantara kawan-kawannya.



Tak lama kemudian, perkelaian pun terjadil antara Umar bin Khattab dan  Jin. Dengan perlawanan yang cukup singkat,dengan mudah jin bisa dikalahkan.



Meskipun sudah mengaku kalah, namun iblis tersebut belum juga putus semangat untu mengalahkan Umar bin Khattab.

Ketika kembali bertemu dengan Umar bin Khattab, Umar bertanya kepada jin lelaki tersebut.

“Kenapa lengan jin itu kurus seperti lengan anjing?” tanya Umar

“Aku adalah jin yang terkuat diantara jin sebangsaku.” jawab Jin

Kemudian jin tersebut tantang Umar bin Khattab. Karena pada pertarungan yang pertama, jin kalah dari Umar bin Khattab sehingga ia merasa tidak terima. Akan tetapi, Umar bin Khattab terlalu tangguh dan kuat untuk jin tersebut. Jin langsung terkapar setelah melawan Umar..







Jin Dilepas dengan Syarat

Dalam salah satu riwayat, Umar bin Khattab sangat kesal dengan ulah jin ini. Sehingga Umar bin Khattab berkata,



“Aku tidak bakal melepaskanmu kecuali kamu memberitahukan kepadaku sesuatu yang bisa terlindung dari keberadaan kalian.”



Dengan rasa ketakutan, jin itu menjawab dengan pastii dan tegas, “Ayat Kursi.”



Karena jin sudah memberitahu bagaimana cara manusia melindungi diri dari iblis, maka Umar bin Khattab melepaskannya. Sungguh hebat sahabat Rasulullah Saw yang satu ini, selain disegani oleh manusia, juga disegani oleh bangsa jin.







Wafatnya Umar bin Khattab

Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam

dailymotion.com

Umar Bin Kattab wafat pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H. Ketika sedang melakukan shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah (al Fairus dari Persia), budak milik al Mughirah bin Syu’bah  yang diduga ia mendapat sebuah perintah untuk membunuh Umar bin Khattab dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab wafat dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di samping makam Rasulullah dan Abu Bakar.




Bagikan ini:

Minggu, 10 Maret 2019

Abu Bakar Ash Shiddiq

Selamat pagi sahabat blogger miracle islam, kembali lagi ke blog kita tercinta yang akan membahas sejarah-sejarah peradaban islam didunia. Jika kemarin admin telah membahas tentang khulafaur Raysidin secara umum, pada kesempatan kali ini admin akan membahsa khalifah khalifah secara satu persatu. Untuk bulan ini admin akan membahas khalifah pertama yakni Abu Bakar Ash Shidiq.



Abu Bakr Ash-Shiddiq (572-634) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Nama lengkapnya adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Nabi Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Nabi Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq.
Abu Bakar ash-Shiddiq dilahirkan di kota Mekah dari keturunan Bani Tamim , sub-suku bangsa Quraisy. Beberapa sejarawan Islam mencatat ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar, serta dipercaya sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.
Beliau dijuluki dengan ‘Atiq (عتيق) dan Ash Shiddiq (الصدِّيق).
Sebagian ulama berpendapat bahwa alasan beliau dijuluki ‘Atiq karena beliau tampan. Sebagian mengatakan karena beliau berwajah cerah. Pendapat lain mengatakan karena beliau selalu terdepan dalam kebaikan. Sebagian juga mengatakan bahwa ibu beliau awalnya tidak kunjung hamil, ketika ia hamil maka ibunya berdoa,
اللهم إن هذا عتيقك من الموت ، فهبه لي

Ya Allah, jika anak ini engkau bebaskan dari maut, maka hadiahkanlah kepadaku
Dan ada beberapa pendapat lain.
Sedangkan julukan Ash Shiddiq didapatkan karena beliau membenarkan kabar dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan kepercayaan yang sangat tinggi. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau menjawab:

 إن كان قال فقد صدق

Jika ia berkata demikian, maka itu benar
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:

وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud ‘orang yang datang membawa kebenaran’ (جَاء بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan yang dimaksud ‘orang yang membenarkannya’ (صَدَّقَ بِهِ) adalah Abu Bakar Radhiallahu’anhu.
Beliau juga dijuluki Ash Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad  Shallallahu’alaihi Wasallam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam telah menamai beliau dengan Ash Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان

“Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)

  • Jasanya yang paling besar adalah masuknya ia ke dalam Islam paling pertama.
  • Hijrahnya beliau bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
  • Ketegaran beliau ketika hari wafatnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
  • Sebelum terjadi hijrah, beliau telah membebaskan 70 orang yang disiksa orang kafir karena alasan bertauhid kepada Allah. Di antara mereka adalah Bilal bin Rabbaah, ‘Amir bin Fahirah, Zunairah, Al Hindiyyah dan anaknya, budaknya Bani Mu’ammal, Ummu ‘Ubais
  • Salah satu jasanya yang terbesar ialah ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-orang murtad
Abu Bakar adalah lelaki yang lemah lembut, namun dalam hal memerangi orang yang murtad, beliau memiliki pendirian yang kokoh. Bahkan lebih tegas dan keras daripada Umar bin Khattab yang terkenal akan keras dan tegasnya beliau dalam pembelaan terhadap Allah. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu’anhu:

لما توفى النبي صلى الله عليه وسلم واستُخلف أبو بكر وكفر من كفر من العرب قال عمر : يا أبا بكر كيف تقاتل الناس وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أمِرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا لا إله إلا الله ، فمن قال لا إله إلا الله عصم مني ماله ونفسه إلا بحقه وحسابه على الله ؟ قال أبو بكر : والله لأقاتلن من فرق بين الصلاة والزكاة ، فإن الزكاة حق المال ، والله لو منعوني عناقا كانوا يؤدونها إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم لقاتلتهم على منعها . قال عمر : فو الله ما هو إلا أن رأيت أن قد شرح الله صدر أبي بكر للقتال فعرفت أنه الحق

Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah, barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak (jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, akan ku perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di atas kebenaran‘”
Begitu tegas dan kerasnya sikap beliau sampai-sampai para ulama berkata:

نصر الله الإسلام بأبي بكر يوم الردّة ، وبأحمد يوم الفتنة

“Allah menolong Islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan melalui Ahmad (bin Hambal) di hari ketika terjadi fitnah (khalqul Qur’an)”
Abu Bakar pun memerangi orang-orang yang murtad dan orang-orang yang enggan membayar zakat ketika itu
  • Musailamah Al Kadzab dibunuh di masa pemerintahan beliau
  • Beliau mengerahkan pasukan untuk menaklukan Syam, sebagaimana keinginan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Dan akhirnya Syam pun di taklukan, demikian juga Iraq.
  • Di masa pemerintahan beliau, Al Qur’an dikumpulkan. Beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya.
  • Abu Bakar adalah orang yang bijaksana. Ketika ia tidak ridha dengan dilepaskannya Khalid bin Walid, ia berkata:
والله لا أشيم سيفا سله الله على عدوه حتى يكون الله هو يشيمه

Demi Allah, aku tidak akan menghunus pedang yang Allah tujukan kepada musuhnya sampai Allah yang menghunusnya” (HR. Ahmad dan lainnya)
Ketika masa pemerintahan beliau, terjadi peperangan. Beliau pun bertekad untuk pergi sendiri memimpin perang, namun Ali bin Abi Thalib memegang tali kekangnya dan berkata: ‘Mau kemana engkau wahai khalifah? Akan kukatakan kepadamu perkataan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang Uhud:


شِـمْ سيفك ولا تفجعنا بنفسك . وارجع إلى المدينة ، فو الله لئن فُجعنا بك لا يكون للإسلام نظام أبدا

Simpanlah pedangmu dan janganlah bersedih atas keadaan kami. Kembalilah ke Madinah. Demi Allah, jika keadaan kami membuatmu sedih Islam tidak akan tegak selamanya‘. Lalu Abu Bakar Radhiallahu’anhu pun kembali dan mengutus pasukan.

Minggu, 10 Februari 2019

Khulafaur Rasydin

Assalamualaikum sahabat Blog miracle islam. Kembali lagi bersama admin yang akan membahas sejarah kebudayaan islam setiap bulannya. Admin doa'kan para pembaca setia blog miracle islam selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan juga selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

Para sahabat Blog miracle islam, pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang Khulafaur Rasyidin. Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui apa itu Khulafaur Rasyidin, akan tetapi tidak ada salahnya admin memberikan pengetahuan kepada sahabat blog miracle islam yang belum mengetahuinya. Untuk itu mari kita simak pembahasan berikut ini.

Menurut bahasa Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa arab Khulafa yang memiliki arti pemimpin dan Rasyidin yang artinya diberi petunjuk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin yang diberi petunjuk yang mempunyai tugas sebagai pengganti Rasullullah SAW ketika beliau wafat. Jadi masa kekuasaan Khulafaur Rasyidin ini berlangsung sebelum munculnya dinasti-dinasti islam berdiri. Tugas Khulafaur Rasyidin ini sendiri adalah :
1. Melanjutkan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan ajaran Islam.

2 Memimpin negara dan pemerintahan sesuai ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Qur'an dan hadits.

3. Mengatur kehidupan masyarakat yaitu membina umat Islam dalam menjalankan ajaran Islam dan memberi kebebasan umat non Islam dalam menjalankan ajarannya di wilayah Islam.

4. Memutuskan perkara yang terjadi di masyarakat sesuai dengan ajaran Islam yang berpedoman pada Al-Qur'an.

5. Melanjutkan pemerintahan Nabi.

6. Memperluas wilayah Islam.

7. Memerangi orang yang berusaha merusak Islam.

8. Mengembangkan ajaran Islam kepada umat yang belum memahami Islam.

Khulafaur Rasyidin yang pertama kali di baiat adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. Kemudian dilanjutkan dengan Ummar bin Khattab, Utsman bin Affan dan  Ali bin Abi Thalib. Dibawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, banyak sekali sumbangan-sumbangan yang telah diberikan untuk kemajuan umat islam salah satunya adalah menulis Mushaf Al-Qur'an yang dimulai pada masa kepemimpinan Khalifah Abu Bakas Ash Shiddiq atas usul sahabat Ummar bin Khattab. Hal ini dikarenakan pada saat perang banyak penghafal Al-Qur'an yang terbunuh.

Rabu, 09 Januari 2019

Turki Utsmani II


Assalamualaikum sahabat blog miracle islam? Apa kabar semuanya? Kembali lagi di blog kesayangan kita, pada kesempatan kali ini admin akan membahas kembali dinasti Turki Utsmani karena menurut admin untuk membahas dinasti Turki Utsmani sangat lah menarik. Ditambah dinasti ini terdapat pemimpin yang sudah diramalkan oleh Rasulullah SAW yakni Sultan Mehmed II atau lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih yang merupakan penguasa ketujuh pada dinasti Turki Utsmani yang merupakan penakluk kota Konstantinopel. Dikesempatan selanjutnya admin akan membahas mengenai Sultan Muhammad Al-Fatih dan juga mengapa kota Konstantinopel sangat penting untuk dikuasai oleh umat islam pada masa itu, akan tetapi untuk saat ini admin akan membahas mengenai pemerintahan, raja-raja dan peninggalan-peninggalan pada dinasti Turki Utsmani.
Sutlan Mehmed II, salah satu raja Mehmed II
www.wikipedia.com
Sebagaimana system pemerintahan yang dianut oleh dinasti-dinasti islam lainnya, dinasti Turki Utsmani menganut system pemerintahan Monarki yakni system Monarki atau turun-temurun. Akan tetapi meskipun menganut system monarki, kekuasaan pemerintahan tidak selalu diwariskan kepada anak tertua saja melainkan juga anak yang lain yang berhak. Tetapi jika tidak ada, maka saudara dari Raja yang akan menggantikannya. Pemimpin dinasti Utsmani memiliki dua gelar sekaligus yakni Sultan yang menguasai kekuasaan duniawi dan Khalifah dibidang keagamaan.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Sultan juga dibantu oleh seorang Mufti yang lebih dikenal dengan Syaikhul-Islam dan Syaikhul-A’dham yang mana tugas Syaikhul-Islam ada pada bidang agama sedangkan Syaikhul-A’dham bertugas pada bidang keduniawian.
Keberhasilan ekspansi bangsa Turki tidak terlepas dari cakapnya mengelola roda pemerintahan disamping strategi dalam bidang kemiliterannya yakni dengan membentuk pasukan Jenissari yang bertugas memperluas dan mempertahankan wilaya kekuasaan dinasti Turki Utsmani. Sehingga dengan menjalankan roda pemerintahan dengan baik dapat menciptakan jaringan pemerintahan yang terartur dan terorganisir. Karena luasnya wilayah kekuasaan dinasti Turki Utsmani, para pemimpin dinasti Turki Utsmani senantiasa bertindak tegas selain itu pula terdapat struktur pemerintahan dimana Sultan sebagai penguasa tertinggi, kemudian Sultan dibantu oleh Shadr al-a’zham (perdana menteri) yang kemudian Shadr al-a’zham membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai daerah tingkat I. Dibawah Gubernur terdapat beberapa orang al-zanaziq atau al-alawiyah (bupati). Pada perkembangan selanjutnya pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II (Muhammad Al-Fatih) dibentuk sebuah divisi fungsional diantara jabatan perdana Menteri , tokoh-tokoh agama, jabatan administrasi Negara dan beberapa keluarga Turki.
Selain itu pada masa Sultan Sulaiman I disusun pula sebuah kitab undang-undang (qanun) yang diberi nama dengan Multaq al-Abhur yang menjadi pegangan hukum bagi dinasti Turki Utsmani sampai datangnta reformasi pada pada abad ke-19. Karena jasa Sultan Sulaiman I yang sangat berharga ini diujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.
Ekspansi atau perluasan wilayah tidak terlepas dari dinasti Turki Utsmani. Setelah Utsman (Khalifah pertama dinasti Turki Utsmani) mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al Utsman (raja besar keluarga Utsman), setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Byzantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M, kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan.Pada masa pemerintahan Orkhan (1326-1359 M), kerajaan Turki Utsmani ini dapat menaklukkan Azmir (1327 M), Thawasyanli (1330 M), Uskandar (1338 M), Ankara (1354 M) dan Gallipoli (1356 M). Daerah-daerah itulah yang pertama kali diduduki kerajaan Utsmani, ketika Murad I, pengganti Orkhan berkuasa (1359-1389 M). Selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua Eropa.
Ia dapat menaklukkan Adnanopel yang kemudian dijadikan ibukota kerajaan yang baru. Merasa cemas terhadap ekspansi kerajaan ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Utsmani, namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropa tersebut.
Ekspansi Bayazid I sempat berhenti karena adanya tekanan dan serangan dari pasukan Timur Lenk ke Asia kecil. Pertempuran hebat terjadi antara tahun 1402 M dan pasukan Turki mengalami kekalahan. Bayazid I dan putranya ditawan kemudian meninggal pada tahun 1403 M (Ali, 1991:183). Kekalahan tersebut membawa dampak yang buruk bagi Kerajaan Utsmani yaitu banyaknya penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil yang melepaskan diri. Begitu pula dengan Bulgaria dan Serbia, tetapi hal itu dapat diatasi oleh Sultan Muhammad I (1403-1421 M). Usaha beliau yang pertama yaitu meletakkan dasar-dasar keamanan dan perbaikan-perbaikan dalam negeri.
Usaha beliau kemudian diteruskan oleh Sultan Murad II (1421-1451).Turki Utsmani mengalami kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II (1451-1484 M) atau Muhammad Al-Fatih. Beliau mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M yang merupakan kekuatan terakhir Imperium Romawi Timur. Pada masa Sultan Salim I (1512-1520 M), ekspansi dialihkan ke Timur, Persia, Syiria (suriah) dan Mesir berhasil ditaklukkannya. Ekspansi tersebut dilanjutkan oleh putranya Sulaiman I (1520-1526 M) dan berhasil menaklukkam Irak, Belgaro,kepulauan Rhodes, Tunisia dan Yaman. Masa beliau merupakan puncak keemasan dari kerajaan Turki Utsmani, karena d ibawah pemerintahannya berhasil menyatukan wilayah yang meliputi Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania sampai batas sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu laut Merah, laut Tengah dan laut Hitam.Utsmani yang berhasil menaklukkan Mesir tetap melestarikan beberapa sistem kemasyarakatan yang ada sekalipun dengan beberapa modifikasi.
Kekhalifahan Utsmani menyusun kembali sistem pemerintahan yang memusat dan mengangkat beberapa Gubernur militer dan pejabat-pejabat keuangan untuk mengamankan pengumpulan pajak dan penyetoran surplus pendapatan ke Istambul. Peranan utama pemerintahan Utsmani adalah menentramkan negeri ini, melindungi pertanian, irigasi dan perdagangan sehingga mengamankan arus perputaran pendapatan pajak.