Minggu, 09 September 2018

Dinasti Mughal India


Assalamualaikum sahabat blogger miracle islam J, gimana kabar kalian pada hari ini?semoga dalam keadaan sehat wal ‘afiat ya. Seperti biasa admin akan kembali membahas dinasti-dinasti islam yang pernah berdiri. Dengan mengetahui sejarah-sejarah peradaban islam diharapkan kita mampu menambah wawasan, pemahaman serta ilmu yang insyallah akan bermanfaat bagi kita semua. Okey, pada bulan ini admin akan membahas tentang dinasti Mughal yang terletak di India. Mungkin kalian sudah tidak sabar bukan?mari kita simak pembahasan dibawah ini.

Pada postingan admin sebelumnya, admin telah mengatakan pada masa abad pertengahan terdapat tiga dinasti besar islam yang berdiri dan memiliki pengaruh yang cukup besar didunia. Ketiga dinasti itu adalah dinasti Turki Utsmani, Safawiyah dan yang terakhir adalah dinasti Mughal yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Dinasti Mughal merupakan dinasti Islam yang berkuasa di India pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Perlu diketahu bahwa dinasti Muhgal memiliki peranan besar dalam pengembangan agama Islam di India, mulai dari arsitektur hingga sastra yang berkembang saat dinasti ini berkuasa di India. Selain itu dinasti Mughal memiliki beberapa daya tarik tersendiri yang menarik untuk kita bahas, mengapa demikian? Karena sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa India merupakan tempat lahirnya agama Hindu Buddha yang telah menjadi kepercayaan masyarakat setempat. Untuk itulah admin sangat tertarik membahas dinasti Mughal ini.
Peradaban Islam pada periode masa pertengahan merupakan peradaban yang dapat dikatakan sebagai peradaban yang agung. Hal itu dikarenakan pada periode tersebu tidak ada peradaban lain yang mampu menandingi kebesaran peradaban islam. Kejayaan Islam dapat dirasakan di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah India. Pada postingan-postingan admin sebelumnya, di  India islam pernah mengalami masa kejayaannya. Hal ini terbukti dengan banyaknya dinasti-dinasti Islam yang pernah berdiri disana, misalnya saja Dinasti Mamluk yang berdiri pada tahun 1206-1290, kemudian Dinasti Khalji yang berdiri pada tahun 1206-1320, Dinasti Thuluq (1320-1413), dan beberapa dinasti lain. Akan tetapi, dari sekian banyak dinasti islam yang berdiri di India, terdapat dinasti yang paling menonjol yakni Dinasti Mughal.
Dinasti Mughal merupakan dinasti yang diperintah oleh raja-raja yang berasal dari daerah Asia Tengah, keturunan Timur Lenk. Timur Lenk adalah seorang muslim yang masih keturunan dari Genghis Khan. Sama seperti halnya Genghis Khan, Timur Lenk pada awalnya hanyalah seorang anak kepala suku kecill biasa. Akan tetapi dengan kecerdasan, kemampuan militer dan kepribadiannya yang keras, Timur Lenk mampu menaklukan kekaisaran yang membentang dari Rusia hingga India. Timur Lenk mengadakan ekspansi ke India tahun 1398 M. Namun pada saat itu Ia tidak berambisi menguasai India sepenuhnya, jadi Ia hanya mengangkat seorang gubernur untuk memimpin Multan, India.
Sementara generasi kelima dari Timur Lenk, yakni Zahiruddin Babur-lah yang berusaha ingin menguasai India secara menyeluruh. Awalnya ia menguasai Punjab, kemudian Delhi. Akan tetapi gerak ekspansinya sempat dihadang oleh Dinasti Lody. Akibat terjadinya krisis, dan pengkhianatan oleh Alam Khan, kepada Ibrahim Lodi dengan dibantu oleh Zahiruddin Babur, Alam berhasilkan meruntuhkan Pemerintahan keponakannya di Delhi setelah pertempuran dahsyat pada 21 Aril 1526 M yang disebut dengan Perang Panipat I. Pada perang tersebut Lody pun terbunuh dan Babur berhasil menguasai sebagian besar daerah di India Dengan demikian, berdirilah Dinasti Mughal di India.
Akan tetapi setelah berdirinya kerajaan Mughal, banyak raja-raja Hindu di seluruh India menyusun kekuatan untuk menyerang Zahiruddin Babur, begitu pula Afghanistan yang masih setia pada keluarga Lodi, namun semua usaha itu dapat dikalahkan oleh Zahiruddin Babur pada 1529 M. Setahun setelah mengalahkan usaha penyerangan yang dihimpun dari raja-raja Hindu dan Afghanistan, Zahiruddin Babur meninggal dunia. Kemudian kekuasaan dinasti Mughal diturunkan kepada anaknya yaitu Humayun.
Pada masa pemerintahan Humayyun (1530-1539M), ia selalu menghadapi pemberontakan-pemberontakan, salah satu diantaranya pemberontakan yang dilakukan oleh Bahadur Syah, akan tetapi hal itu dapat ditanggani olehnya. Pada tahun 1540 M, Humayyun melakukan pertempuran melawan Sher Khan di Kanauj. Pada pertempuran itu ia mengalami kekalahan yang membuatnya melarikan diri dan mengumpulkan kekuatan. Setelah 15 tahun berkelana meninggalkan Delhi ia kembali untuk mengalahkan Sher Khan. Pada tahun 1556 M, Humayyun meninggal dunia karena terjatuh dari tangga perpustakaan yang kemudian roda pemerintahan diberikan kepada anaknya yaitu Akbar I. Pada saat Akbar diangkat menjadi pemimpin dinasti Mughal ia masih berusia 14 tahun. Akan tetapi pada masan pemerintahannya, dinasti Mughal dapat mencapai masa gemilangnya.
Di awal pemerintahannya, Akbar menghadapi sisa-sisa keturunan Sher Khan yang berkuasa di Punjab, Himu penguasa Gwalior dan Agra yang berusaha menyerang Delhi pada 1556 M. akan tetapi Akbar dapat menguasai  dua kota kekuasaan Himu. Setelah Akbar beranjak dewasa ia menyingkirkan Bairam Khan. Pada saat Akbar masih kecil, Bairam Kham sempat diserahkan urusan pemerintahan olehnya.

Kemenangannya atas Bairam pada 1561 M, dilanjutkan dengan ekspansi wilayah sekiranya seperti, Ahmadnagar, Bengal, Chundar, Gujarat, Kashmir, dan Narhala. Wilayah yang luas itu diperintah dalam pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan ini, sultan adalah penguasa diktator, pemerintah daerah dipegang oleh sipar salar (kepala komandan), sedangkan subdistrik dipegang oleh faujdar(komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan militer. Pejabat-pejabat itu memang harus melalui latihan kemiliteran.
Akbar juga menerapkan apa yang dinamakan dengan politik sulakhul (toleransi universal) dengan ini, semua rakyat India dipandang sama, tidak dibedakan bedasarkan etnis dan agama.
Kemajuan pemerintahan Akbar I dapat dipertahankan oleh tiga raja setelahnya, yaitu Jehangir (1605-1628). Syah Jehan (1628-1658), dan Aurangzeb (1658-1707). Setelah mereka ini Dinasti Mughal ini tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.