Senin, 10 Desember 2018

Dinasti Turki Ustmani

Assalamualaikum sahabt blogger miracle of islam 😊, kembali lagi bersama admin yang akan membahas seputar dinasti-dinasti islam yang pernah berdiri di dunia. Tentunya kalian semua sudah tidak sabar bukan? Hehehe, untuk itu mari kita lihat postingan admin berikut ini.

Sebelum admin membeberkan dinasti yang bakal admin posting pada kali ini, admin ingin bertanya terlebih dahulu kepada kalian mengenai salah satu judul film yang baru beberapa hari ini admin tonton. Film apakah itu? Film yang admin tonton berjudul Al-Fatih 1453. Film ini berkaitan langsung loh dengan dinasti yang akan kita bahas, yakni Dinasti Turki Ustmani atau Ottoman yang terletak di Turki. Perlu diketahui bahwa Al-Fatih sendiri merupakan salah satu Khalifah atau raja yang pernah memimpin dinasti Ustmani Turki. Kepempimpinan Al-Fatih sudah diberitakan oleh Rasulullah SAW kurang lebih 800 tahun sebelum kelahiran Al-Fatih. Dimana Rasulullah SAW mengatakan 

“Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan, dan sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin pasukan (yang menaklukannya) itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu.”

Sungguh menarik bukan? Untuk itu mari kita bahas secara tuntas tentang dinasti Turki Utsmani.

Sesuai dengan namanya, dinasti Turki Utsmani merupakan dinasti yang pusat pemerintahannya di Istanbul, Turki. Perlu diketahui bahwa dinasti ini mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayah kekuasaan dinasti Turki Utsmani meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Selain itu pula Dinasti Utsmani merupakan satu di antara tiga dinasti Islam yang besar pada abad Pertengahan, selain Dinasti Safawi di Persia yang terletak di Iran Dinasti Mughal di India sebagaimana yang telah admin bahas pada artikel admin sebelumnya. Dalam sejarah Islam, periode itu disebut juga Masa Tiga Kerajaan Besar. Dari ketiganya, Turki Usmani adalah yang terbesar dan terlama, dikenal juga dengan imperium islam. Dinasti Utsmani menjadi negara besar setelah berhasil menaklukan Bizantium (856 H/1453 M) dan berkuasa lebih dari 6 abad.

Mungkin bagi sebagian besar pembaca artikel di miracle of islam telah membaca tentang dinasti Turki Saljuk bukan? Hal ini menjadi sebuah prestasi besar bagi bangsa Turki karena berhasil membuat atau mendirikan dua dinasti Islam yang terkenal yakni dinasti Turki Saljuk dan dinasti Turki Utsmani. 

Perlu kalian ketahui bahwa Turki merupakan nama dari sebuah suku. Suku ini hidup secara nomaden atau berpindah-pindah layaknya bangsa Mongol. Akan tetapi pada saat perkembangan periode Islam, mereka dikalahkan oleh bangsa Tartar. Sehingga mereka pindah ke barat hingga di tepi Laut Tengah (kini dikenal dengan sebutan Anatolia). Di sebelah selatan daerah ini terdapat suku bangsa Arab. Mereka bersentuhan dengan masyarakat Arab yang telah beragama Islam. Dengan komunikasi tersebut mereka mulai memeluk agama Islam sekitar abad ke-9. Suku Turki dikenal sebagai ahli perang, pintar berdiplomasi, dan akhirnya dengan waktu yang relatif singkat menjadi sebuah kekuatan politik yang besar.
Suku Turki juga terbagi dalam berbagai suku. Diantara suku-suku tersebut, terdapat sebuah suku yang bernama suku Oghuz. Suku ini terbagi menjadi 24 sub-suku. Dari salah satu sub-suku tersebut nantinya lahirlah sultan pertama dinasti Turki Usmani, yakni Usman.

Pada saat bangsa Mongol dan Kristen memerangi dunia Islam, bangsa Turki muncul sebagai pelindung Islam, bahkan mereka membawa panji Islam hingga ke tengah-tengah daratan Eropa.

Pada abad ke-13 M saat Jengis Khan mengusir orang-orang Turki dari Khurasan dan sekitarnya, Sulaiman Syah (kakek dari Usman) bersama pengikutnya kemudian bermukim di Asia kecil. Sulaiman mempunyai empat orang putra, yaitu Shunkur, Gundogdur, Al-thugril , dan Dun Dar. Kemudian Sulaiman Syah dan pengikutnya berpindah lagi ke Syam (Asia kecil). Dalam perjalanan menuju Syam tersebut Sulaiman Syah meninggal karena tenggelam di sungai Eufrat. Karena kecelakaan tersebut rombongan itu terpecah menjadi dua, sebagian kembali ke daerah asalnya yang dipimpin oleh dua putra Sulaiman yang pertama. Sementara rombongan yang kedua, yang di dalamnya terdapat dua putra Sulaiman yang terakhir, melanjutkan perjalanan ke Syam. Rombongan yang melanjutkan perjalanan ini dipimpin oleh Al-thugril. Akhirnya mereka berhasil mendekati Sultan Saljuk yang bernama Sultan Alauddin II di Kunia.

Ketika Saljuk diserang Byzantium, Al-thugril membantu Sultan Alauddin II sehingga berhasil mematahkan serangan Byzantium. Sebagai balas jasa, Sultan Alauddin memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya (wilayah yang berbatasan dengan Byzantium) kepada Al-thugril. Mereka terus membina wilayah tersebut dan akhirnya memilih Syukud sebagai ibukota. Di sanalah lahir putranya yang pertama yaitu Usman. Pada 1258 M Al-thugril meninggal dunia. Selanjutnya Usman mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan, Maka berdirilah dinasti Turki Usmani. Usman memindahkan Ibu kota ke Yeniy. Pada 1300 M Sultan Alaudin meninggal, maka Usman mengumumkan diri sebagai Sultan yang berdaulat penuh, ia mengkampanyekan dirinya dengan mencetak mata uang dan pembacaan khutbah atas nama dirinya. Kekuatan militer yang dimiliki oleh Usman menjadi benteng pertahanan bagi kerajaan-kerajaan kecil dari serangan Mongol. Dengan demikian secara tidak langsung mereka mengakui Usman sebagai penguasa tertinggi.