Rabu, 10 Januari 2018

Dinasti Saljuk

Dinasti Saljuk


www.wikipedia.com

Assalamualaikum sahabat blog miracle islam J kembali lagi kita akan membahas salah satu dinasti islam yang pernah berdiri di dunia ini. Kali ini, penulis akan membahas Dinasti Saljuk. Dinasti Saljuk merupakan salah satu dinasti yang berasal dari bangsa Turki yang berasal dari suku Ghuzz. Nama Saljuk ini sendiri, diambil dari nama nenek moyang mereka, yaitu Saljuk ibn Tukak (Dukak) yang pada awalnya merupakan anggota suku Ghuzz yang bekerja di klinik, akan tetapi dikemudian hari ia diangkat menjadi kepala suku yang dihormati. Seperti yang kita ketahui, bahwa berdirinya dinasti-dinasti setelah dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari banyaknya wilayah-wilayah yang pada mulanya berada dalam kekuasaan dinasti Abbasiyah mulai melepaskan diri dari pemerintahan dinasti Abbasiyah , diantara wilayah-wilayah yang melepaskan diri adalah yang berbangsa Persia seperti Thahiriyah di Khurasan, Syafariyah di Fars, Samaniyah di Transoxania, dll. Yang berbangsa Turki seperti Thuluniyah di Mesir, Ikhsyidiyah di Turkistan, Ghaznawiyah di Afganistan dan Dinasti Saljuk. Kita mengetahui bahwa dinasti Abbasiyah periode pertama menyumbangkan banyak kemajuan besar dalam peradaban dunia, hal ini lah yang mendorong para penguasa-penguasa selanjutnya gemar hidup dalam kemewahan yang diikuti oleh para pejabat pemerintahan lainnya. Kondisi inilah yang memberi peluang para tentara profesional asal Turki yang telah diangkat pada masa kekhalifahan al-Mu’tasim untuk mengambil alih tampuk pemerintahan. Usaha ini berhasil, sehingga kekuasaan sesungguhnya berada pada tangan mereka, sementara kekuasaan Bani Abbas di dalam khilafah Abbasiyah yang didirikannya mulai pudar dan ini merupakan awal dari keruntuhan dinasti ini, meskipun setelah itu usianya masih dapat bertahan lebih dari 400 tahun. Menurut Syafiq A. Mugni, terdapat dua versi yang menjelaskan terbentuknya komunitas Turki Saljuk, berikut ini kutipannya :
1.      Raja Turki yang bernama Beighu ingin menguasai wilayah kerajaan Islam, Tukak (Saljuk ibn Tukak) menentangnya dan ia memisahkan diri dengan para pengikutnya serta membentuk suatu komunitas terpisah dari kerajaan.
2.      Saljuk ibn Tukak memisahkan diri dari kerajaan bersama para pengikutnya dan memasuki wilayah Islam dengan mendirikan pemukiman di dekat daerah Jand di mulut sungai Jaihun



Setelah Saljuk bin Tukak meninggal, kepemimpinan Turki Saljuk digantikan oleh Arslan yang memiliki nama asli Israil bin Saljuk yang merupakan putra dari Saljuk bin Tukak. Pada masa kepempimpinannya, Bani Saljuk dapat memperluas wilayah kekuasaanya hingga daerah Nur Bukhara (Nur Ata) dan sekitar Samarkhan. Kemudian kekuasaan bani Saljuk itu diteruskan oleh Mikail. Akan tetapi Mikail berhasil dibunuh oleh penguasa dinasti Ghaznawiyah dipimpin oleh Sultan Mahmud karena kelicikannya. Dengan terbunuhnya Mikail, maka pemerintahan bani Saljuk mengalami kegoyahan.
Pada periode berikutnya Saljuk dipimpin oleh Thugrul Bek. Ia berhasil mengalahkan Mahmud al-Ghaznawi, penguasa Ghaznawiyah pada tahun 429 H / 1036 M dan memaksanya meninggalkan daerah Khurasan, setelah keberhasilan tersebut, Thugrul memproklamirkan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432 H / 1040 M dinasti ini mendapat pengakuan dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat kepemimpinan Thugrul Bek inilah, dinasti Saljuk memasuki Baghdad menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan.[9] Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendapat gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al-Daulah Yamin Amir al-Muminin.

Dalam perkembangannya, Dinasti Saljuk dibagi menjadi 5 imperium, kelima imperium itu adalah :
1.      Saljuk Agung
Daerah kekuasaan Saljuk Agung meliputi Ray, Jabal, Irak, Persia dan Ahwaz. Setelah berhasil mengalahkan dinasti Ghaznawi dan menduduki singgasana kerajaan di Naisabur di bawah pimpinan Thugrul Bek saat itulah dia dianggap sebagai pemimpin Dinasti Saljuk yang sebenarnya dan secara resmi mendapat pengakuan dari kekhalifahan Abbasiyah. . Setelah dipilih sebagai pemimpin imperium Saljuk, Thugril Bek merencanakan dua hal
·         Melakukan konsolidasi kekuatan militer yang dianggap menentang kekuasaan saljuk.
Selama memegang kekuasaan, Thugrul Bek menggalang persatuan yang kuat dengan saudara-saudaranya dengan memberikan kepada mereka wilayah kekuasaan tertentu. Pada tahun 1050 – 1051 M ia berhasil merebut Isfahan dan menghancurkan kekuatan Daylamah di Persia. Kemenangan Thugrul Bek lebih gemilang ketika Hamadan pada tahun 1055 M dapat dikuasai

·         Memperluas kekuasaan
Thugrul Bek herhasil memperluas wilayahnya dengan merebut Jurjan,Thabaristan, Rayy, Qazwin dan Zunian hingga menguasai hampir seluruh wilayah Iran, dan kemudian memindahkan ibukotanya ke Rayy.

2.      Saljuk Irak (1118 – 10924 M)
3.      Saljuk syiria
4.      Saljuk Kirman (1041-1186 M)
5.      Saljuk Rum/Asia Kecil

Kemunduran Dinasti Saljuk
Terdapat dua factor yang yang menyebabkan kemunduran dinasti Saljuk :
1.      Faktor Internal
a.       Lemahnya para penguasa dinasti Saljuk
b.      Perebutan kekuasaan di pemerintahan pusat
c.       Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri
d.      Lemahnya perekonomian
e.       Munculnya aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaan
2.      Faktor Eksternal
a.       Perang salib

b.      Serangan bangsa Mongol yang mengakibatkan runtuhnya dinasti Abbasiyah