Rabu, 10 Oktober 2018

Timur Lenk Part I



Assalamualaikum sahabat bloger miracle islam, kembali lagi bersama admin yang akan membahas seputar dinasti-dinasti islam yang pernah berdiri di dunia. Pada kesempatan kali ini, admin tidak akan membahas tentang dinasti islam loh. Akan tetapi , kali ini admin akan membahas tentang biografi seorang raja yang berasal dari Dinasti Timuriah yakni Timur Lenk. Mungkin kalian bertanya-tanya ,engapa admin akan membahas Timur Lenk bukan? Untuk mengetahui alasannya, mari simak pembahasan admin berikut ini J
Pada postingan admin sebelumnya, kita telah membahas secara umum mengenai sejarah berdirinya Dinasti Mughal India. Di artikel tersebut, kita mengetahui bahwa raja-raja yang berasal dari daerah Asia Tengah yang merupakan keturunan dari Timur Lenk. Nah siapakah sosok Timur Lenk ini? Timur Lenk dilahirkan pada tanggal 25 Sya'ban 736 H (8 April 1336 M) di daerah yang bernama Kesh (kini bernama Shahr-i-Sabz, 'kota hijau'), yang terletak sekitar 50 mil di sebelah selatan kota Samarkand di Uzbekistan. Nama Timur Lenk memilik arti Timur si Pincang, karena kaki kirinya yang pincang sejak lahir. Timur Lenk adalah seorang penakluk dan penguasa keturunan Turki-Mongol dari wilayah Asia Tengah. Ayahnya bernama Taragai, kepala suku Barlas, keturunan Karachar Noyan yang menjadi menteri dan kerabat Jagatai, putera Jengis Khan. Suku Barlas mengikuti Jagatai mengembara ke arah barat dan menetap di Samarkand. Taragai menjadi gebernur Kesh. Keluarganya mengaku keturunan Jengis Khan sendiri. Ketika ayahnya wafat, Timur bergabung dengan pasukan Gubernur Transoxiana, Amir Qaghazan, sampai gubernur itu meninggal. Timur lalu bergabung sebagai tentara pada penguasa lokal, Amir Husein. Pada 1360 M, Timur telah menjadi seorang pemimpin militer termasyhur. Timur dikenal sebagai komandan yang gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tughluq Timur Khan, penguasa Dinasti Chagatai.








Timur Lenk

Serbuan pasukan Tughluq Timur Khan melambungkan nama Timur Lenk. Ketangguhan dan kehebatannya membuat penguasa Dinasti Chagatai terkesan. Ia direkrut Tughluq menjadi pasukannya, namun kemudian memberontak setelah Tugluq mengangkat anaknya, Ilyas Khoja sebagai Gubernur Samarkand dan hanya menjadikan Timur sebagai wazir. Timur melakukan pemberontakan bersama dengan Amir Husain cucu Qaghazan, Tughulq dan Ilyas Khoja tewas dalam pertempuran. Kemudian Timur malah membunuh Amir Husain yang juga iparnya sendiri. Pada 10 April 1370, ia mengangkat dirinya sebagai penguasa tunggal. Semboyan Timur Lenk yaitu:

"Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada satu raja."
Perlu diketahui bahwa Timur Lenk juga merupakan keturunan dari Hulagu Khan, yang mana Hulagu Khan sendiri adalah seorang raja yang berasal dari dinasti Ilkhan di daaerah Mongol dimana cara hidup suku-suku di daerah Mongol adalah dengan cara nomaden (berpindah-pindah). Pada tahun 1258 M, Hulagu Khan bersama pasukannya berhasil menaklukan Baghdad dan menjatuhkan dinasti Abbasiyah.
Setelah kurang lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha bangkit dari kehancuran akibat serangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali, yaitu serangan yang juga dari keturunan bangsa Mongol. Berbeda dari Hulagu Khan dan keturunannya pada dinasti Ilkhan, penyerang kali ini sudah masuk Islam, tetapi sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Serangan itu dipimpin oleh Timur Lenk. Kehadiran Timur Lenk dianggap sebagai kekuatan baru pada masa itu dan juga memunculkan harapan baru bagi suku nomaden untuk meraih kembali kejayaannya sebagaimana yang pernah diraih oleh Genghis Khan. Perlu diketahui ketika Genghis Khan wafat, bangsa Mongol mengalami masa-masa kemunduran. Hal ini dikarenakan adanya perpecahan dan kekacauan yang berLenksung secara terus menerus antara dinasti-dinasti Mongol. Pada tahun 1365 M, datanglah Timur Lenk yang berhasil memantapkan kekuasaanya di daerah-daerah Mongol. Timur Lenk dengan cepat dapat menaklukan Dinasti Changtai, Dinasti Ilkhan dan Dinasti Golden Horde.
Pada tahun 1398 M dia dapat menaklukkan ééIndia dan membersihkan Delhi dari kekuasaan Dinasti Tuglaq. Setelah menyerang India, Tímúr Lenk mengarahkan penaklukannya ke Dinasti Utsmani. Pada saat itu Dinasti Utsmani dipimpin oleh Bayazid Yildrim, pemimpin Islam, yang sangat ditakuti oleh Eropa. Pada tahun 1402 M terjadi pertempuran yang menentukan di Angkara antara Tímúr Lenk dengan Bayazid Yildrim yang berakhir dengan kemenangan TímúrLenk. Pemerintahan Dinasti Tímúriah yang dibangun oleh Tímúr Lenk mendapat dukungan dari umat Islam terutama ulama, Syaikh al-Islam, serta para pemimpin tariqat berpengaruh, karena Tímúr memberi perhatian yang besar dalam penyebaran agama Islam. Sebagai bentuk dukungan, mereka ikut terlibat dalam pemerintahan. Beberapa ulama sering mendampingi Tímúr sebagai penasehat dalam ekspedisinya.