Dinasti
Saljuk
www.wikipedia.com |
Assalamualaikum
sahabat blog miracle islam J kembali lagi kita akan membahas salah
satu dinasti islam yang pernah berdiri di dunia ini. Kali ini, penulis akan
membahas Dinasti Saljuk. Dinasti Saljuk merupakan salah satu dinasti yang berasal
dari bangsa Turki yang berasal dari suku Ghuzz.
Nama Saljuk ini sendiri, diambil dari nama nenek moyang mereka, yaitu Saljuk
ibn Tukak (Dukak) yang pada awalnya merupakan anggota suku Ghuzz yang bekerja
di klinik, akan tetapi dikemudian hari ia diangkat menjadi kepala suku yang
dihormati. Seperti yang kita ketahui, bahwa berdirinya dinasti-dinasti setelah
dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari banyaknya wilayah-wilayah yang pada
mulanya berada dalam kekuasaan dinasti Abbasiyah mulai melepaskan diri dari
pemerintahan dinasti Abbasiyah , diantara wilayah-wilayah yang melepaskan diri
adalah yang berbangsa Persia seperti Thahiriyah di Khurasan, Syafariyah di
Fars, Samaniyah di Transoxania, dll. Yang berbangsa Turki seperti Thuluniyah di
Mesir, Ikhsyidiyah di Turkistan, Ghaznawiyah di Afganistan dan Dinasti Saljuk. Kita
mengetahui bahwa dinasti Abbasiyah periode pertama menyumbangkan banyak
kemajuan besar dalam peradaban dunia, hal ini lah yang mendorong para
penguasa-penguasa selanjutnya gemar hidup dalam kemewahan yang diikuti oleh
para pejabat pemerintahan lainnya. Kondisi inilah yang memberi peluang para
tentara profesional asal Turki yang telah diangkat pada masa kekhalifahan
al-Mu’tasim untuk mengambil alih tampuk pemerintahan. Usaha ini berhasil,
sehingga kekuasaan sesungguhnya berada pada tangan mereka, sementara kekuasaan
Bani Abbas di dalam khilafah Abbasiyah yang didirikannya mulai pudar dan ini
merupakan awal dari keruntuhan dinasti ini, meskipun setelah itu usianya masih
dapat bertahan lebih dari 400 tahun. Menurut Syafiq A. Mugni, terdapat dua
versi yang menjelaskan terbentuknya komunitas Turki Saljuk, berikut ini
kutipannya :
1. Raja
Turki yang bernama Beighu ingin menguasai wilayah kerajaan Islam, Tukak (Saljuk
ibn Tukak) menentangnya dan ia memisahkan diri dengan para pengikutnya serta membentuk
suatu komunitas terpisah dari kerajaan.
2. Saljuk
ibn Tukak memisahkan diri dari kerajaan bersama para pengikutnya dan memasuki
wilayah Islam dengan mendirikan pemukiman di dekat daerah Jand di mulut sungai
Jaihun
Setelah Saljuk bin Tukak meninggal,
kepemimpinan Turki Saljuk digantikan oleh Arslan yang memiliki nama asli Israil
bin Saljuk yang merupakan putra dari Saljuk bin Tukak. Pada masa
kepempimpinannya, Bani Saljuk dapat memperluas wilayah kekuasaanya hingga
daerah Nur Bukhara (Nur Ata) dan sekitar Samarkhan. Kemudian kekuasaan bani
Saljuk itu diteruskan oleh Mikail. Akan tetapi Mikail berhasil dibunuh oleh
penguasa dinasti Ghaznawiyah dipimpin oleh Sultan Mahmud karena kelicikannya. Dengan
terbunuhnya Mikail, maka pemerintahan bani Saljuk mengalami kegoyahan.
Pada periode berikutnya
Saljuk dipimpin oleh Thugrul Bek. Ia berhasil mengalahkan Mahmud al-Ghaznawi,
penguasa Ghaznawiyah pada tahun 429 H / 1036 M dan memaksanya meninggalkan
daerah Khurasan, setelah keberhasilan tersebut, Thugrul memproklamirkan berdirinya
dinasti Saljuk. Pada tahun 432 H / 1040 M dinasti ini mendapat pengakuan dari
khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat kepemimpinan Thugrul Bek inilah, dinasti
Saljuk memasuki Baghdad menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya Thugrul
berhasil merebut daerah Marwa dan Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh,
Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan.[9] Pada tahun ini juga Thugrul
Bek mendapat gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al-Daulah Yamin Amir
al-Muminin.
Dalam perkembangannya,
Dinasti Saljuk dibagi menjadi 5 imperium, kelima imperium itu adalah :
1. Saljuk
Agung
Daerah kekuasaan Saljuk Agung meliputi Ray, Jabal,
Irak, Persia dan Ahwaz. Setelah berhasil mengalahkan dinasti Ghaznawi dan
menduduki singgasana kerajaan di Naisabur di bawah pimpinan Thugrul Bek saat
itulah dia dianggap sebagai pemimpin Dinasti Saljuk yang sebenarnya dan secara
resmi mendapat pengakuan dari kekhalifahan Abbasiyah. . Setelah dipilih sebagai
pemimpin imperium Saljuk, Thugril Bek merencanakan dua hal
·
Melakukan konsolidasi kekuatan militer
yang dianggap menentang kekuasaan saljuk.
Selama memegang kekuasaan, Thugrul Bek menggalang
persatuan yang kuat dengan saudara-saudaranya dengan memberikan kepada mereka
wilayah kekuasaan tertentu. Pada tahun 1050 – 1051 M ia berhasil merebut
Isfahan dan menghancurkan kekuatan Daylamah di Persia. Kemenangan Thugrul Bek
lebih gemilang ketika Hamadan pada tahun 1055 M dapat dikuasai
·
Memperluas kekuasaan
Thugrul Bek herhasil memperluas wilayahnya dengan
merebut Jurjan,Thabaristan, Rayy, Qazwin dan Zunian hingga menguasai hampir
seluruh wilayah Iran, dan kemudian memindahkan ibukotanya ke Rayy.
2. Saljuk
Irak (1118 – 10924 M)
3. Saljuk
syiria
4. Saljuk
Kirman (1041-1186 M)
5. Saljuk
Rum/Asia Kecil
Kemunduran
Dinasti Saljuk
Terdapat
dua factor yang yang menyebabkan kemunduran dinasti Saljuk :
1. Faktor
Internal
a. Lemahnya
para penguasa dinasti Saljuk
b. Perebutan
kekuasaan di pemerintahan pusat
c. Munculnya
dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri
d. Lemahnya
perekonomian
e. Munculnya
aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaan
2. Faktor
Eksternal
a. Perang
salib
b. Serangan
bangsa Mongol yang mengakibatkan runtuhnya dinasti Abbasiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar