Umar adalah seorang kafir Quraisy yang menyembah berhala. Ketika islam sudah mulai berkembang, Umar bin Khatab semakin resah. Penduduk Mekah hijrah ke Habasya untuk lebih mengetahui tentang apa ajaran yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw. Umar bin Khatab juga merupakan orang yang terkenal dikalangan kamu Quraisy sebagai orang yang berpendirian kuat. Ia seorang laki-laki yang sangat disegani kawan, dan juga ditakuti oleh lawan-lawannya. Ketika Umar sedang marah semua orang tahu sudah dipastikan orang yang membuatnya menjadi marah akan ia bunuh.
Namun, dibalik pendiriannya yang kuat itu yang membuatnya ditakuti, umar ialah orang yang suka membantu fakir miskin.
Pada hari-hari terakhir hidup Khalifah Abu Bakar Assidiq sibuk bertanya pada orang-orang.”Bagaimana pendapatmu tentang Umar bin Khottob?” Hampir semua orang menjawab Umar adalah seorang yang keras, namun memiliki jiwa sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar meminta Usman bin Affan untuk menuliskan wasiat yang berisi penggantinya kelak adalah Umar bin Khottob.
Tampaknya Abu Bakar khawatir apabila umat Islam akan berbeda pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu. Pada 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar diangkat menjadi khalifah. Jika orang-orang menyebutnya Abu Bakar sebagai “Khalifatur- Rasul”, kini mereka menyebut Umar bin Khottob “Amirul Mukminin” (Pemimpin orang mukmin). Umar memeluk Islam sekitar tahun 6 Hijriah.
Selama di Madinah, Umar bersama Hamzah yang paling ditakuti oleh orang-orang Quraisy. Keduanya jika Rasul dihina selalu siap untuk berkelahi. Saat hijrah, ia juga satu-satunya sahabat Rasul Saw yang pergi hijrah secara terang-terangan. Ia menantang siapa saja agar menyusulnya bila ingin “istrinya jadi janda, anaknya menangis kehilangan, dan ibunya meratapi.”
Perang Yarmuk
Kisah Umar bin Khottob Masuk Islam
inspirasi.co
Kini ia harus menjadi pemimpin umat islam. Saat itu, pasukan Islam lagi berperang di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak mengabarkan kepada pasukannya bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menggantikannya. Ia tidak ingin mengganggu pasukan yang tengah berperang melawan kerajaan Romawi itu.
Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar guna mengambil markas di tempat itu dan keberanian serta kecerdasan Khalid bin Walid membawakan hasil. umat Islam bermarkas di bukit-bukit yang menjadi benteng alam, sedangkan Romawi dengan terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan Romawi tewas baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani.
Setelah kemenangan itu kemudian Umar menggantikan Khalid dengan mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti. Umar khawatir, umat Islam akan mendewakan Khalid. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. “saya berjihad bukan karena Umar,” katanya.
Ia terus bantu Abu Ubaidah di medan perang. Kota Damaskus berhasil ditaklukkan. Dengan menggunakan “tangga manusia”, pasukan Khalid berhasil menembus sampai benteng Aleppo. Kaisar Heraklius dengan terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan semua wilayah Syria yang sudah lima abad dikuasai Romawi.
Penguasa Yerusalem juga menyerah. Tapi mereka hanya mau menyerahkan kota itu pada pemimpin tinggi Islam. Maka Umar langsung berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal oleh pasukan. Pemuka Yerusalem sambut dengan upacara kebesaran.
Pasukan Islam juga tampil gagah. Setelah Syria ditaklukkan, mereka kini hidup makmur. Lalu Umar datang dengan bajunya yang sangat sederhana dan menunggang unta merah. Ia hanya ditemani seorang pembantu. Mereka membawa sendiri air serta kantung makanan.
Kesederhanaan Umar itu mengundang rasa kagum orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja Syria dan Gereja Kopti-Mesir yang memang mengharap kedatangan Islam. Mereka tertindas semasa kekuasaan Romawi, karena gereja yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka dari itu, Islam segera menyebar cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando Zubair, menantu Abu Bakar dan Amr bin Ash.
Di wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas merebut Ctesiphon –pusat kerajaan Persia, pada 637 Masehi. Dibawa lah tiga putri raja ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad bin Abu Bakar, Abdullah bin Umar, serta Hussein ali Ali.
kisah umar bin khattab bertemu iblis
Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam
mrdhan.wordpress.com
Umar bin Khattab adalah salah seorang yang bisa mengalahkan setan dalam pertempuran. Beliau adalah salah satu dari empat khalifahtul Mukminin yang terkenal dengan bijaksana tegas, dan ditakuti.
Bagaimaan bisa Jin takut dengan sosok Amirul Mukminin Umar bin Khattab? Berikut ini kisahnya.
Kisahnya
Pada suatu hari, di sebuah jalan kota Madinah, Umar bin Khattab bertemu dengan jin yang mengaku dirinya yang paling kuat diantara kawan-kawannya.
Tak lama kemudian, perkelaian pun terjadil antara Umar bin Khattab dan Jin. Dengan perlawanan yang cukup singkat,dengan mudah jin bisa dikalahkan.
Meskipun sudah mengaku kalah, namun iblis tersebut belum juga putus semangat untu mengalahkan Umar bin Khattab.
Ketika kembali bertemu dengan Umar bin Khattab, Umar bertanya kepada jin lelaki tersebut.
“Kenapa lengan jin itu kurus seperti lengan anjing?” tanya Umar
“Aku adalah jin yang terkuat diantara jin sebangsaku.” jawab Jin
Kemudian jin tersebut tantang Umar bin Khattab. Karena pada pertarungan yang pertama, jin kalah dari Umar bin Khattab sehingga ia merasa tidak terima. Akan tetapi, Umar bin Khattab terlalu tangguh dan kuat untuk jin tersebut. Jin langsung terkapar setelah melawan Umar..
Jin Dilepas dengan Syarat
Dalam salah satu riwayat, Umar bin Khattab sangat kesal dengan ulah jin ini. Sehingga Umar bin Khattab berkata,
“Aku tidak bakal melepaskanmu kecuali kamu memberitahukan kepadaku sesuatu yang bisa terlindung dari keberadaan kalian.”
Dengan rasa ketakutan, jin itu menjawab dengan pastii dan tegas, “Ayat Kursi.”
Karena jin sudah memberitahu bagaimana cara manusia melindungi diri dari iblis, maka Umar bin Khattab melepaskannya. Sungguh hebat sahabat Rasulullah Saw yang satu ini, selain disegani oleh manusia, juga disegani oleh bangsa jin.
Wafatnya Umar bin Khattab
Kisah Umar bin Khattab Masuk Islam
dailymotion.com
Umar Bin Kattab wafat pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H. Ketika sedang melakukan shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah (al Fairus dari Persia), budak milik al Mughirah bin Syu’bah yang diduga ia mendapat sebuah perintah untuk membunuh Umar bin Khattab dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab wafat dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di samping makam Rasulullah dan Abu Bakar.
Bagikan ini: